Kamis, 09 September 2010

DESAIN STRUKTUR BANGUNAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER

Perkembangan teknologi berdampak juga pada perkembangan dunia teknik sipil. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya program  yang dapat digunakan untuk menganalisis struktur suatu bangunan, baik untuk mendapatkan gaya-gaya dalam dari suatu struktur tersebut ataupun untuk mendesain struktur tersebut secara keseluruhan misalnya untuk mendesain tulangan baja yang diperlukan untuk struktur beton bertulang. SAP2000, ETABS, SANSPRO, merupakan beberapa contoh program komputer yang dapat digunakan untuk mendesain struktur. Tapi perlu kehati-hatian didalam menggunakan program tersebut dan tidak langsung menggunakan hasil desain dari program. Logika harus juga jalan didalam membaca hasil analisis dari suatu program, bisa saja program memberikan hasil "A" tapi kita membacanya "B" akhirnya semua kacau hehe....!!Program merupakan suatu alat yang dapat mempercepat dan mempermudah kerja kita. Keputusan selanjutnya ada di tangan engineer sendiri.Yang terpenting didalam menggunakan suatu program yaitu kita harus tahu dan paham betul dasar-dasar dari suatu perencanaan struktur, bagaimana memodelkan suatu struktur, bagaimana kita menentukan beban-beban yang bekerja, dan bagaimana kita membaca hasil analisis,desain dari program. Jika sudah paham betul dengan dasar teori dari suatu perencanaan, dijamin tidak akan sulit untuk menggunakan program-program tersebut dan pastinya pekerjaan akan lebih cepat dan ringan. Oke dech....sekian dulu,nanti di lain waktu disambung lagi...

13 komentar:

  1. bagaimana cara mengecek bahwa apa yang saya rencanakan di program itu benar??

    karena struktur bangunan kan menyakut nyawa seseorang, salah sedikit bisa jadi bencana..

    BalasHapus
  2. Guna Wirawan : Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah membandingkan hasil hitungan dari program dengan hasil hitungan tangan engineer sendiri.Hasil keduanya harus sama atau tidak ada perbedaan yang mencolok,untuk itu kita harus paham betul bagaimana konsep dari suatu perencanaan struktur.Jika kita paham atas dasar-dasar dari suatu perencanaan dan terbiasa melakukan analisis dengan goresan tangan atau secara manual maka untuk mengecek apakah hasil dari program itu benar atau tidak,tidaklah sulit...kurang lebih seperti ini yang bisa saya jelaskan,terima kasih atas komentarnya...Oya..mohon kritik dan sarannya juga broooo.......baru buat blog nie...hehehe...

    BalasHapus
  3. Pak, saya mau tanya.....berapa persenkah toleransi kesalahan yang diperbolehkan jika misalnya terjadi kesalahan perhitungan karena input data atau datanya yang memang salah???sedangkan untuk menghitung secara manual, kita tidak sempat.....mohon bantuannya....terima kasih...

    BalasHapus
  4. candra : Dengan pemahaman yang baik,kesalahan dapat diminimalisir. ya,..jangan sampai lah ada kesalahan,karena kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal. So...intinya adalah pemahaman yang baik dan kita harus sering2 mencoba(itupun kalau ada wkt hehe..) melakukan analisis baik dengan menggunakan program ataupun dengan goresan tangan kita sendiri lalu bandingkan.

    BalasHapus
  5. terima kasih Pak....sepertinya saya masih harus belajar banyak dari Bapak....

    BalasHapus
  6. wah..bapak-bapak luar biasa sekali...
    Bapak Erwin analisis strukturnya luar biasa, apalagi menjalankan program SAP2000 nya...

    sedangkan Bapak Candra hebatnya di 3D max, CADnya juga luar biasa,

    Klu saya hebatnya dimana,,,saya mesti belajar banyak dari bapak...terima kasih....

    BalasHapus
  7. Bapak Guna memang selalu merendah.....

    BalasHapus
  8. Memang kenyataannya begitu, belum memiliki keahlian dalam satu bidang...hehehehe

    td siang saya sempat ke proyek, ada masalah di hasil cor-coran dak beton, nah...setelah dibuka dak beton nya melendut, entah karena pembesian yang salah atau waktu pengecoran menerima beban yang besar..

    sekarang jadi bingung deh, cara mengatasi masalah tersebut, mo diapain ya,,cacat sekali, terus airnya merembes sampai ketembok...

    klu tau solusinya kasi tau ya...thanks...

    BalasHapus
  9. Guna Wirawan itu seperti ilmu padi.....semakin berisi semakin merunduk....

    BalasHapus
  10. kalau boleh saya berkomentar....menurut saya itu mungkin kesalahan pada perakitan steger/begesting, salah satu steger mungkin tidak kuat/mungkin begesting patah sehingga pada waktu pengecoran bidang datarnya melendut....terus, kebocoran mungkin diakibatkan pada sambungan plat yang dicor tidak pada waktu bersamaan/dengan tenggang waktu tertentu sehingga antara beton yang lama dan baru terdapat sedikit celah....mungkin seperti itu, tidak enak berkata banyak di blog orang.....:)

    BalasHapus
  11. Pelaksana nya kurang teliti mungkin...hehe

    BalasHapus
  12. kalau seperti itu masalahnya, bagaimana cara memperbaikinya??? pusing kan??

    BalasHapus
  13. wah, agak repot juga dan memerlukan biaya tambahan....untuk plat yg melendut, secara teori mungkin sebaiknya dijawab Erwin....tp secara teknis, kan pasti akan diplafon jd tidak kelihatan....hehe.tp kalau tidak diplafon, alangkah baiknya diluruskan dengan acian.....untuk kebocoran, sebaiknya dilakukan waterproofing secara merata sebelum dirabat/diplester....:)

    BalasHapus